Abstract:
Dermatitis paederus akibat racun kumbang tomcat (Paederus sp.) menyebabkan kerusakan
jaringan yang disebut dengan dermonekrosis. Kandungan MMP pada racun pederin dari hasil
simbiosis tomcat (Paederus sp.) dengan bakteri Pseudomonas aeruginosa diduga dapat
memperlambat proses penyembuhan luka. Sifat MMP inhibitor pada gel doksisiklin diduga
mampu mempercepat proses penyembuhan penyakit ini. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh gel doksisiklin terhadap proses penyembuhan dermatitis paederus
dengan indikator jumlah fibroblas. Penelitian ini menggunakan 40 ekor mencit yang terbagi
dalam 4 kelompok: kontrol normal, kontrol negatif, perlakuan dengan gel doksisiklin 1% dan
perlakuan dengan doksisiklin 5%. Terminasi dilakukan pada hari ke-1, 3, 5, 7, dan 15 dengan
jumlah 8 ekor per hari terminasi. Pemeriksaan mikroskopik dilakukan dengan menghitung
jumlah fibroblas per lapang pandang kemudian diolah dengan software imageJ. Uji statistik
dilakukan menggunakan uji One Way Anova. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata jumlah
fibroblas per lapang pandang lebih besar pada kelompok perlakuan dibanding kelompok
kontrol negatif. Puncaknya terjadi pada hari ke-7 dan menurun pada hari ke-15. Hal ini
menandakan bahwa pemberian topikal gel doksisiklin pada dermatitis paederus dapat
mempercepat penyembuhan dengan indikator peningkatan rata-rata jumlah fibroblas.