Abstract:
Diperkirakan 150 juta kasus envenomasi akibat sengatan ubur-ubur terjadi setiap tahun secara global.
Terdapat 100 dari 10.000 spesies ubur-ubur di dunia diketahui berbahaya bagi manusia yang salah satunya
adalah Physalia utriculus. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui potensi ekstrak etanol biji kakao
(Theobroma cacao L.) terhadap penghambatan firing tubul nematosista racun ubur-ubur (P. utriculus)
secara in vitro. Metode yang digunakan ialah true experimental design dengan post test only control group
design. Penelitian terdiri atas 8 kelompok: 1 kontrol normal, 1 kontrol positif, 1 kontrol negatif, dan 5
perlakuan dengan pemberian ekstrak etanol biji kakao berkonsentrasi 20%, 2%, 0,2%, 0,02%, 0,002%.
Pengamatan dilakukan dengan menghitung persentase jumlah nematosista yang mengalami firing. Hasil
penelitian didapatkan rata-rata persentase firing pada kelompok kontrol normal sebesar 42,50 ± 3,18,
kelompok kontrol positif sebesar 37,97 ± 5,57, kelompok kontrol negatif sebesar 52,44 ± 2,98, dan
kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak etanol biji kakao 20%, 2%, 0,2%, 0,02%, 0,002% berturut-
turut, yaitu 48,24 ± 5,37; 40,62 ± 7,10; 29,45 ± 5,39; 37,60 ± 9,78; 41,11 ± 3,92. Hasil uji statistik One Way
Annova menujukkan nilai signifikansi 0,001 (p≤0,05). Kesimpulan dari penelitian ini ialah ekstrak etanol biji
kakao dengan konsentrasi 0,2% paling berpotensi menghambat firing tubul nematosista racun ubur-ubur (P.
utriculus) secara in vitro.